September 25, 2012

POT 21

Karpet menyala, dinding menyapa.
Getir di sabtu malam retak.
Kamu bercanda, aku berderai tawa.
Seperti sepatu putih berdansa di lantai: riang.
Aku mau mengelap lensa kacamatamu.
Kemudian, lalu, dan seterusnya.
Menghadaplah ke utara, dan aku ada di selatan.
Pergilah meneguk kopi, dan aku penuang gula.
Jadi...
Maukah terus berlayar di mimpi luasku hari ini,
esok, dan selamanya?


(Malam minggu yang lucu bersama Bintang di satu sudut mal, setelah gagal ke taman, karena matahari terlanjur pergi. Malam itu, 2 minggu lalu. 8 Sept, 2012).





No comments:

Post a Comment