September 29, 2013

Dayung Perahu ke-1

Selamat hari jadi yang ke-1, Bintang.
Mari kita terus dayung perahu ini, sampai nanti perahu berganti kapal.
Jadi nakhoda saya, berlayar terus sampai ke tujuan.

"Perahu kertas mengingatkanku
 betapa ajaib hidup ini
 mencari-cari tambatan hati
 kau sahabatku sendiri..."






August 25, 2013

I'm now 24 yo.


ya Allah, terima kasih untuk nikmat sehat yang masih diberikan sampai umur 24 ini. 
berkahilah saya umur yang panjang, agar saya dapat menggapai semua cita-cita. izinkan saya untuk membahagiakan dan membanggakan Mamah, Papah, dan adik-adik saya.

beri saya kekuatan untuk menghadapi situasi sulit dan halangan yang merintangi perjalanan menyongsong hari esok.


been being lazy all day on the bed, several times crying for my heart now not feeling good.
though nothing special happened today, and there's none's presence. 
dear self, happy birthday. 
always believe that everything's gonna be okay soon. amin...

March 11, 2013

Thank You





Saya malu untuk terus mengeluh.
Rasanya tidak ada hal yang membuat saya tidak bersyukur.

Terima kasih yaa Allah untuk semua hal yang terjadi dalam hidup saya.
Untuk punya ibu dan ayah yang selalu ada untuk saya, Mamah Papah.
Adik-adik tercinta yang saya tau selalu sayang sama saya, Icha dan Agam.
Sahabat-sahabat yang manis dan bijak, yaa kalian...
dan kamu, Bintang, pacar yang juga sahabat saya yang selalu sabar dan mengerti saya.

Thank you Mom, Dad, sister, brother, bestfriends and Bintang, for letting me have you.
I love you with all my heart...

<3

February 20, 2013

Babak Baru dalam Hidup

Akhirnya penantian selama ini berakhir.
Saya keterima kerja di satu kantor pemerintah di Jakarta dan resmi resign dari penggangguran yang suka bangun siang dan malas-malasan. hehehe.
Seneng? Gak juga. Campur aduk banget malah waktu itu.
Karena emang sama sekali gak pernah kepikiran ngelamar di sini dan prosesnya begitu cepat. 2 kali wawancara, saya langsung keterima dan senin depannya, 28 Januari 2013 langsung masuk kerja. Saya bingung dan terus bertanya-tanya.
ini beneran? trus saya pindah dong dari Bandung? hah? appaaaah?
Akhirnya setelah tepok-tepok pipi, saya jawab sendiri, "Iya saya pindah. ke Jakarta.
Cukup jelas saudari Dianra? Jelas."
Setelah dinyatakan diterima, saya malah nangis, berkecamuk dan panik sendiri.
Pulang ke rumah kakek, yang gak begitu jauh dari kantor, pamit untuk balik ke Bandung siang itu juga. Sepanjang perjalanan saya terus nangis, karena respon Bintang yang menyebalkan. Menyelamati saya berulang kali tapi saya tau dia tidak begitu senang. oh crap!
Saya masih lanjut nangis karena nangis adalah bagian besar hidup saya dan saya harus lakukan itu. :p 
Setibanya di Bandung, saya langsung menyusul Bintang yang sedang di toko buku.
Mata saya berkaca-kaca, perasaan saya gak enak, dia lihat saya dateng dan dia senyum. Apa? Senyum? Dan tiba-tiba dia bilang kalo perlakuan dia yang menyebalkan selama perjalanan saya tadi adalah hanya becanda.
"Saya becanda, ay. Masa iya saya gak seneng kamu dapet kerjaan."
Saya lega tapi masih kesel. 

Selama beberapa hari menuju weekend, saya beres-beres barang di kosan.
Sementara belom dapet kosan, saya cuma bawa 1 koper untuk keperluan saya seminggu di Jakarta.
Sisa waktu saya habiskan bersama Bintang.
Oh... LDR happens. Just like my bestfriends once said, "setiap pasangan akan mengalami LDR pada waktunya." and now... it's time... 
Saking panik dan stresnya, saya sampe demam.
Untunglah Bintang sangat bersedia direwelin dan ngerawat saya. Hai sayang, terima kasih : *

Di saat seperti ini (pengennya sih di setiap waktu) saya berada di dekat 2 orang yang paling saya cintai dalam hidup saya. Mamah Papah senang dengan kabar saya yang akan pindah tapi juga sekaligus khawatir karena saya sedang tidak sehat dan harus mengurus semuanya sendiri, mereka terus pantau dan tanyain saya setiap harinya. Mamah beberapa kali bilang sibuk dan gak bisa berada bersama saya. Sad. But it's ok, Mom...
Akhirnya saya putuskan untuk berangkat ke Jakarta pada hari Minggu, saya sudah lumayan baikan.

Sesorean nyari kosan di daerah Cikoko, gak kunjung dapet. Menjelang malam barulah nemu kosan di daerah Menteng Dalam dan senangnya saya cuma butuh 10 menit dengan berjalan kaki untuk sampai ke kantor. Alhamdulillah, berarti tidak harus terjebak macet dan tidak ada ongkos transport yang harus saya keluarkan. Hahaha.
Langsung nginep di situ malam itu juga.
Terima kasih untuk kakek, nenek, tante dan om yang sudah direpotin saya. Mereka pamit pulang.

*jeng jeeeeeeng*

Dramanya mulai lagi di sini. Saya sendirian dan saya nangis sejadi-jadinya. Membayangkan diri sebatang kara, gak punya siapa-siapa. Mamah papah dan keluarga saya semua di Banda Aceh, teman-teman saya di Bandung. Sampai akhirnya saya capek dan akhirnya tertidur.

Hari pertama kerja dimulai. Saya coba lupain drama nangis tadi malam. Melangkah pasti (cieeeeh) ke kantor. Sampe sana, saya gak kerja seharian, bengong aja, celingak celinguk. Saya kembali nangis. Pergi ke musholla, sholat terus nangis.
(jangan protes, kan udah dibilang, nangis adalah bagian besar hidup saya. hahaha).
Situasi diperparah dengan saya  baru keluar kantor jam 6.30.
Sampe di kosan saya telpon mamah papah, minta izin mau resign. (ya, hari pertama mau langsung resign!).
Mamah papah setuju dengan apapun keputusan yang mau saya ambil, segimana enaknya saya katanya. Mamah sampe gak mau ngobrol sama saya karena saya nangis terus.
Bintang saya kira sudah bosan dengan keluhan dan tangisan saya, tapi tetap selalu mendukung saya.
Tante dan Om saya minta datang, karena saya butuh ketemu orang saat itu biar gak gila.
Saya kena siraman ceramah. Saya tersadar lagi, dari awal saya sudah memilih, sudah memulai, saya harus jalani. Kalau tidak sekarang, lalu kapan. 

Besoknya saya ke kantor dan memulai hari kembali.
Saya sadar semua butuh waktu dan proses.
Sayalah sendiri yang harus menerima segala kondisi saat ini, menikmati setiap detik menitnya proses hidup yang baru ini.

Ini kan pilihan saya, mudah-mudahan saya siap menjalani pilihan ini dengan segala konsekuensinya. Hadapi. Selamat datang di Jakarta...


I am now here strating new chapter of my life :)

October 28, 2012

Rindu





Banda Aceh hujan. Kamu tau itu lalu kamu kirimkan baris-baris kata siang tadi.
Saya tebak kamu mendengarkan Payung Teduh sebelumnya.

dari kamu,
"untuk perempuan yang sedang dalam pelukan, kamu.
hujan adalah cara terbaik mendekap saat dingin.
jadi suatu hari nanti hujan aku menyapamu dalam dingin."

amicu syasyi.

rumah shelter, 20.53.